September 19, 2010

Tentang Saya dan Kamu

Secangkir teh manis panas menemani saya pagi ini. Mata saya masih terasa sangat berat, namun udara pagi yang sejuk tidak mengijinkan saya kembali terlelap. Dan saya menurut saja karena sayapun rindu berkeliling di halaman belakang walau hanya untuk sekedar memotret ulat bulu! Sampai tiba-tiba, saya teringat kamu. Kamu, seorang asing yang tiba-tiba masuk dalam kehidupan saya.

Seperti sudah diatur oleh Yang Maha Mulia, kamu datang di saat yang tidak terduga. Mulus, tanpa saya pertanyakan. Saat itu, saya memang butuh hiburan. Saya sedang terdzalimi oleh cinta--cinta yang saya kandung, saya jaga, saya lahirkan, saya susui, saya pelihara hingga besar. Namun cinta itu durhaka! Saya terluka. Ingin sekali mengutuk cinta itu menjadi batu, namun ini bukan cerita Malin Kundang. Saya tidak bisa berbuat apa-apa.

Dan di saat yang tepat, kamu datang membawa kejutan-kejutan yang luar biasa. Sungguh kebetulan yang manis dan tidak dibuat-buat. Kamu bukan obat, karena kamu tidak menyembuhkan. Tapi mungkin, kamu air putih. Jernih, tidak artifisial, tetapi menyehatkan. Saya menghargai kesediaan kamu berbicara dengan saya, yang juga seorang asing di mata kamu. Kamu. Penolong saya.

Saya selalu menantikan kamu di setiap hari, di setiap pagi hingga berganti pagi di lain hari. Saya merindukan kita berbagi meski hanya sebuah sapa. Perasaan ini belum terlihat, belum terasa, dan terlalu dini untuk disimpulkan. Saya menginginkan kamu, entah sebagai apa saya belum tahu. Tapi kamu sudah ada di dalam hidup saya. Buktinya kamu ada di dalam tulisan ini. Berarti kamu bukan orang sembarangan. -kilaz-

-bersambung-

2 comments:

Jamal Andrianto said...
This comment has been removed by the author.
Fajar Ahmad said...

saya tunggu sambungannya, ibu.. loh??

Post a Comment

My Birthday

Daisypath Happy Birthday tickers

Me and My Boyfriend

Daisypath Anniversary tickers