A Letter for You

Dear, MP.

Maaf atas sikap aku belakangan ini yang sangat nggak dewasa, cengeng, dan membingungkan. Hari ini aku nangis untuk yang kesekian kalinya dengan alasan yang nggak jelas. Dan membuat kamu pusing tentunya. Tapi aku nggak mau kayak gitu lagi. Aku beruntung deh, dengan kondisi aku yang lagi kayak gitu, kamu masih sabar dan mau nemuin aku. Tadi di motor, aku pinjam bahu kamu diam-diam untuk menyapu air mata aku yang tersisa. Bener-bener nenangin. Lama-lama aku nyesel sendiri kenapa aku harus sedih waktu kamu lagi nggak sama aku, dan kenapa aku mesti takut terus mikir yang nggak-nggak tentang kamu. Makasi atas hari ini Sayang. Kamu bener2 nyembuhin kesedihan dan kegalauan aku, membuat aku makin sayang dan yakin sama kamu. I love you, Sayang. -kilaz