May 15, 2010

Serigala Terakhir (Sinopsis dan Review)

Baru aja gw selesai nonton Serigala Terakhir. Jujur, gw terkesan sama film ini, terutama ide untuk mengangkat cerita yang biasanya dihindari. Mungkin film ini bagi sebagian orang berkesan dangkal dan hanya mengeksploitasi kekerasan. Tapi bagi gw, sebaliknya, film ini punya pesan yang sangat berharga.

Film ini bercerita tentang lima orang anak manusia yang tumbuh secara bersama-sama dan menjalin persahabatan yang sangat erat. Bahkan, mereka menganggap bahwa mereka adalah saudara. Tidak seperti film lainnya yang menampilkan pemeran utama dalam 'wilayah protagonis', film ini justru menampilkan sekelompok pemuda yang senang berbuat onar. Mereka sering berkelahi, mengganggu, berbuat keributan, dan lain-lain. Kelima pemuda ini bernama Ale, Jarot, Lukman, Sadat, dan Jago. Bisa dibilang, dari kelimanya Ale dan Jarot adalah dua pemeran utamanya.

Ale digambarkan sebagai 'pemimpin' kelompok tersebut. Sedangkan Jarot digambarkan sebagai orang yang lebih pendiam dan suka menolong. Sebut saja ketika kelima gerombolan ini sedang iseng mengganggu Fatir (seorang pemuda bisu yang juga tinggal di kampung itu). Jarot, tanpa sepengetahuan teman-temannya, pergi mendatangi Fatir dan memberikan uang. Jarot juga selalu membela apabila Fatir sedang diolok-olok oleh penduduk desa. Dari situlah, Fatir menaruh 'hormat' kepada Jarot. Fatir, yang pada awalnya hanya seperti pemeran pembantu, nantinya akan berperan besar dalam film ini.

Hari-hari mereka lalui dengan kekerasan, berkelahi, mengganggu, dan sebagainya. Sampai suatu hari, mereka terlibat dalam suatu pertandingan sepak bola antar-kampung yang berakhir ricuh. Pihak yang kalah tidak terima sehingga perkelahianpun terjadi. Pada saat itulah, seorang lawan mengambil sebilah pisau dan akan menusuk Ale. Pada saat nyawa Ale sedang berada di ujung tanduk, Jarot dengan sigap memukul kepala si pemegang pisau dengan sebuah batu besar sampai tewas. Akhirnya Ale mengajak teman-temannya kabur dan meninggalkan Jarot seorang diri.

Jarotpun ditangkap oleh polisi. Di penjara, ia mengalami banyak kejadian yang tidak manusiawi.  Selama dipenjara, tidak satupun sahabatnya yang menjenguk. Karena itulah, ia semakin terpuruk. Penjara merupakan tempat yang biadab. Ia dipukuli, bahkan disodomi. Kekerasan seksual yang dialami Jarot membuat ia berubah 180 derajat. Jarot tidak lagi diam menanggapi kekerasan yang ia terima dan ia mulai membalas dendam. Ia berhasil mengalahkan 'pemimpin' sel yang sebelumnya. Dan iapun berubah menjadi 'pemimpin' yang baru.

Selama Jarot dipenjara, Ale dan gerombolannya bekerja menjadi 'preman' yang menjaga keamanan di kampung mereka. Namun, tetap. Mereka masih suka membuat onar dan menggunakan kekerasan. Diam-diam, Ale masih sering memikirkan Jarot. Setiap mendengar nama Jarot, ia menjadi berubah sikap. Entah apa yang dipikirkannya. Marah? Kesal? Kasihan? Tidak ada yang tahu. Ale dan kawan-kawannya menjaga kampung mereka dari Genk Naga Hitam, yaitu kelompok pengedar narkoba kelas kakap yang mulai mengincar kampung mereka untuk dijadikan ladang transaksi. Alepun membentuk sebuah kelompok untuk menghancurkan Naga Hitam. Fatir, masih ingat Fatir kan, tertarik untuk bergabung. Tetapi ditolak mentah-mentah, bahkan diejek dan ditertawakan, karena ia bisu.
Hari kebebasan Jarotpun tiba. Ia tidak tahu harus kemana. Saat itulah, Fatir datang. Fatir membawa Jarot ke sebuah tempat yang ternyata adalah Markas Naga HItam. Di sanalah ia bergabung dengan kelompok itu.

Tidak berapa lama kemudian, Jarot sudah menjadi 'orang penting' dalam kelompok Naga Hitam. Ia bekerja dengan sangat baik, meskipun terlihat sedikit trauma dengan pembunuhan. Ya. Naga Hitam memang tidak segan-segan membunuh. Fatir, yang dulunya 'polos' juga sudah menjadi mesin pembunuh yang handal.

Singkat kata. Jarot dan Ale bertemu. Mereka saling mengincar dan membunuh. Perseteruan mereka semakin kompleks saat adik Lukman mati overdosis. Untuk membalas dendam, Sadat dan Jago memperkosa adik Jarot, sehingga Jarot murka dan membunuh mereka berdua. Akibatnya, adik Jarot menjadi frustrasi dan gila. Aisyah, adik Ale, yang diam-diam menjalin hubungan dengan Jarot dan sedang mengandung anak Jarot juga mati dibunuh oleh Fatir karena hubungan mereka berdua telah membuat temannya mati.

Banyak akibat fatal yang disebabkan oleh perseteruan Ale dan Jarot. Pada akhirnya, Jarot lelah dan berniat untuk berdamai dengan Ale. Namun, saat mereka berdua bertemu, perkelahian tidak dapat dihindari. Mereka saling menyalahkan. Mereka mempertanyakan tentang persahabatan dan persaudaraan yang beberapa waktu lalu mereka gembar-emborkan. Perkelahian tersebut berujung pada tertembaknya Ale dengan pistolnya sendiri. Sesaat sebelum kematiannya, Ale dan Jarot saling meminta maaf. Di sinilah adegan yang bikin gw nangis. Ale meninggal di pelukan Jarot.
Cerita tidak berakhir sampai di sini. Saat Jarot bangkit, ia tiba-tiba tertembak. Fatir. Ya. Fatir yang menembak Jarot hingga tewas. Ternyata kejadian-kejadian yang telah dialaminya menjadikan Fatir orang yang bengis. Ia menjadi dingin dan Jahat. Adeganpun berganti. Flashback tentang kebersamaan Ale, Jarot, dan kawan-kawannya  diputar, membawa kita kembali mengingat indahnya persahabatan mereka. Ya, lagi-lagi gw menitikkan air mata.

Beberapa saat kemudian, adegan berganti. Di sini, ada seseorang yang memegang foto kelima sahabat ini dengan pistol di sebelahnya. Adik Ale meletakkan foto tersebut dan menyelipkan pistol di celananya. Inilah saat balas dendam. Adik Ale, dengan raut muka yang sangat berbeda dari yang biasanya, bersama dengan anak kampung yang membawa balok kayu, pisau, dan sebagainya bergerombol menuju suatu tempat. Tidak tahu akan kemana, mungkin balas dendam. Narasi terakhir yang diperdengarkan yaitu: "Selalu ada dendam yang harus dibalas, dan darah yang harus dibayar..."
Itulah kira-kira sinopsis dari film ini. Latar dan penokohannya benar-benar mencerminkan kehidupan nyata. Dendam. Sesuatu yang sering membuat seseorang lupa diri, bahkan membunuh. Film ini mengajarkan bahwa sesuatu yang berawal dengan kekerasan hanya akan menyebabkan luka. Selain itu, film ini juga menyinggung soal kesetiaan dan persahabatan. Bahwa seseorang membutuhkan sahabat, dan bahwa sahabat bisa menjadi musuh yang paling kuat dan jahat. Hmm... Tonton aja deh mendingan. Hehe. -kilaz-

Casts
Vino G. Bastian (Jarot): Ugal-ugalan, bengal, nekat, dan pemberani. Dibalik itu ia sangat menghormati Ale sahabatnya baginya Ale adalah panutan setia pada kelompok dan menjaga persahabatan mereka. Namun karena masa-masa pahit yang Jarot lewati di penjara dan karena banyak menyimpan luka di hatinya ia menjadi sulit terbuka pada orang, dia pun berubah menjadi sosok yang keras. Menjadi orang yang berdiri di persimpangan dan bingung dalam mengambil sikap khususnya yang berhubungan dengan sahabat-sahabat di masa lalunya.









Fathir Muchtar (Ale): Mempunyai jiwa pemimpin yang tinggi dan sangat dihormati oleh sahabat-sabatnya emosional dan sangat ekspresif. Dalam persahabatan Jarot adalah sahabat yang paling diperhatikannya. Berperan sebagai kepala keluarga pengganti almarhum Ayahnya. Hingga sangat protektif pada ibu, adik perempuan dan adik laki-lakinya.












Reza Pahlevi (Fatir): Pemuda bisu baik hati dan lugu. Sikapnya tertutup penyendiri dan tidak percaya diri. Fatir juga sangat mencintai dan menjaga neneknya. Ia sangat mengagumi dan menghormati Jarot, karena cuma Jarot satu-satunya orang yang tidak pernah menghina dan memandang kecil dirinya. Masa lalunya yang pahit dan penuh penghinaan membuat Fatir tumbuh menjadi sosok yang dingin.











Dallas Pratama (Jago): Sosok yang sok jagoan dan cukup temperamental, sikapnya tengil dan meremehkan orang lain. Nekat dan tidak peduli, jadi tidak pikir panjang dalam bertindak. Namun dibalik itu semua ia tetap setia pada kelompoknya.














Dion Wiyoko (Lukman): Meskipun senang berkelahi, sosoknya paling tenang dan tidak meledak-ledak lebih bisa menjaga emosinya. Tetapi sifat tenangnya bisa berubah meledak ketika menyangkut keluarga, khususnya pada adik laki-lakinya hal itu karena sikapnya yang sangat protektif.













Ali Syakieb (Sadat): Setia pada kelompoknya, meskipun tukang bikin onar tetapi kocak dan penggembira. Karakternya yang paling easy going, terkadang terlihat lugu dan bodoh sehingga Sadat pun selalu menjadi bulan-bulanan sahabat-sahabatnya.
Source: http://www.serigalaterakhir.com/cast/

3 comments:

Aing Phantom said...

hay . . .. . like it
persahabatan itu indah

hehehehhehe sekalian sekali2 kunjung.i nlog gw
www.aing-phantom.blogspot.com

Aing Phantom said...

ih kok sama yah . . .. gw juga nangis pas bagian itu

Vika said...

Nggak bakalan bosen deh liat film ini walaupun berkali-kali😘

Post a Comment

My Birthday

Daisypath Happy Birthday tickers

Me and My Boyfriend

Daisypath Anniversary tickers